Supardi: Semua guru bisa mengajar tetapi belum tentu semua guru bisa mendidik, wawancara melalui face book.
Supardi,S. Pd |
Dia meyakini bahwa mendidik yang paling tepat untuk saat
ini ialah mengajar melalui contoh; kata Guru Bahasa Indonesia di SMK Pertanian
Koya Barat ini melalui sosial media face
book.
Masa Kuliah: Kampus Biru PBSID UNCEN Langkah Awal Sang Guru.
Semasa kuliah ia dikenal sebagai pribadi yang rapi,
dispilin, dan percaya diri.
PBSID Uncen 05 |
Dalam berbagai kesempatan tak jarang candaan khas anak
kampus kami layangkan kepadanya, “ bo..o..o’ pace rapi sampe”.
Dialek Papua yang menjadi sindiran kami saat itu,
dijawabnya dengan santai; “ba..h, kam orang guru to”.
Jawaban berkelas dari guru yang penuh percaya diri itu.
Keyakinan yang teguh dan pola hidupnya yang nyentrik
terjawab, saat wawancara yang penulis lakukan dengan beliau melalui face book.
Penulis: Kawan masih rapi seperti dulu kah?
Supardi : Menurut kawan bagaimana?
Penulis : Kesibukan dan tugas yang menumpuk sepertinya
kawan sudah tidak serapi dulu.
Supardi : Kalau memang seperti itu tanggapan kawan, maka
mohon maaf, kita harus kuliah ulang mata kuliah profesi guru.
Penulis : Hehehe, ai kawan,
Supardi : Kawan masih ingat kata – kata ibu Aleda (dosen
profesi guru); guru itu diguguh dan
ditiru. Bagaimana kalau guru suruh anak – anak rapi semantara gurunya tidak
rapi.
Penulis : Bo’o..o kawan, selesai, padam limit, kawan
punya jawaban super sekali.
Benar kata guru muda ini, tugas guru tidaklah mudah. Dia
bukan saja mengajar, tetapi juga mendidik. Mendidik pada hakekatnya mengubah
pola hidup yang kurang baik menjadi lebih baik.
Proses ini tidaklah mudah untuk seorang pendidik. Namun melalui contoh dan tindakan nyata yang sulit menjadi mudah. Seorang Supardi guru dari Timur Indonesia telah membuktikannya.
Dunia Kerja : Guru Era Baru Harus Tahu Teknologi
Supardi dan kemampuan IT |
Bagaimana putra Dayak Kalimantan ini menyikapinya, simak petikan
wawancara saya dengan beliau berikut ini:
Penulis : “Pace” sapaan khas Papua kepada laki – laki
dewasa. “sa dengar katanya ko’e su jadi proktor dan merangkap teknisi UNBK?. (“saya
mendengar, katanya kamu sudah menjadi….), dialek Papua.
Supardi : “bah sapa yang bilang”
Penulis : Uci
Supardi : “Oh”, ia kawan, kebetulan dipercaya.
Penulis : Luar biasa kawan, tetapi kawan belajar IT dari
mana?
Supardi : Kawan tinggal di Jakarta dan bertanya seperti
itu, hehhe (tertawa). Sekarang ini semua sudah ada di internet, tinggal
orangnya saja mau belajar atau tidak?
Penulis : Wah luar biasa kawan. Kira – kira apa yang
memotivasi kawan untuk belajar tentang teknologi?
Supardi : Kawan, kita sekrang hidup di era yang baru, zamannya
teknologi. Murid – murid kita setiap hari menggunakan teknologi, jadi kalau
kita mengajar puluhan tahun tetapi menggunakan cara – cara lama puluhan kali,
maka kegiatan belajar dan mengajar akan sangat tidak menarik.
“Mari kita jadikan teknologi sebagai media belajar karena
peserta didik yang kita hadapi adalah generasi Z yang sangat akrab dengan
teknologi”. Jelasnya lebih lanjut.
Penulis: Kawan saya sangat setuju, dirimu semakin hebat
dan membuat saya kagum, tetap semangat dan sukses selalu kawan.
Supardi : Oke kawan, sukses juga buat ko’e (kau) di
Jakarta.
Sobat sekalian, menjadi guru puluhan tahun tetapi
menggunakan cara – cara lama puluhan kali, apakah itu efektif?.
Jawabanya beragam, tergantung sarana dan prasarana maupun SDM yang tersedia. Namun menjadi guru era baru maka kreativitas dan inovasi pada teknologi menjadi suatu hal yang wajib bagi pendidik.
Kesimpulan:
Dari Supardi, guru di Timu Indonesia kita belajar tentang
2 hal.
- Mendidik yang paling tepat adalah mengajar melalui contoh, bukan hanya
teori.
- Setiap zaman memiliki ceritanya sendiri, saat ini kita (guru) diperhadapkan dengan covid 19. Kegiatan belajar dan mengajar dilakukan secara online maka akrab dengan teknologi adalah suatu keharusan.
Demikian cerita inspirasi bersama guru yang menginspirasi, Supardi, S. Pd. Semoga bermanfaat dan mampu menginspirasi para pendidik di mana pun mengabdi.
Salam
Martin
Karakabu
Guru kampung dan blogger newbie.
Kena ada kesabaran untuk mengajar anak murid.
BalasHapusSalut sama pak guru Supardi. Memang benar mengajar harus lewat contoh bukan hanya teori saja, soalnya jika gurunya memberikan contoh yang baik maka muridnya insya Allah baik pak.
BalasHapusSelain itu guru juga harus melek teknologi karena sekarang ada pandemi jadinya belajar lewat online.
Pak guru Martin juga semangat ya.😀
Terima kasih mas Agus atas apresiasinya untuk pak Supard dan saya, akan disampaikan dan semoga beliau baca. Terima kasih sudah mampir mas, salam.
Hapuspasti tantangan banget bagi guru zaan sekarang kak, harus ngerti tentang teknologi ya
BalasHapussalut sama para guru yang terus belajar, tanpa melupakan baha guru adalah teladan bagi siswa dan masyarakat luas juga
benar mbak Enny, guru era baru dituntut harus banyak belajar (terutama teknologi).
HapusSetuju mbak, semoga bisa dijalankan dengan baik tugas mulia itu,
Terima kasih banyak atas kunjungannya. salam..
Wah salut sama pak Supardi.. Jadi maluu ..sragam saya masih sering kurang rapi.
BalasHapusSuka lupa dengan pendapat pak Supardi, jadi guru itu jadi contoh. Nyuruh murid rapi tapi gurunya kurang rapi, eh ya pantesan kurang didengar hehe
Iya miss, beliau orang yang sangat rapi sejak zaman kuliah. Prinsipnya sangat kuat. Guru berkarakter, luar biasa, suri teladan bagi murid.
HapusTerima kasih sudah berkunjung miss, salam sukses selalu.
Setuju banget sama Bapak Supardi, benar sekali, bagaimana bisa menyuruh murid rapi, sementara gurunya nggak rapi?
BalasHapusIni sama dengan menghukum murid merokok, tapi gurunya merokok, hahaha.
Guru adalah dicontoh dan ditiru, kurang lebih sama dengan orang tua sih ya, hanya saja status orang tuanya pakai masa atau waktu.
Saya jadi ingat, dulu juga baik guru dan dosen saya, ada banyak juga yang kurang rapi, mengajar sambil merokok, lalu marah melihat mahasiswanya merokok, hahaha
Betul mbak Rey, guru itu diguguh dan ditiru, walau saya secara personal belum bisa diguguh dan ditiru namun setiap saat berusaha belajar dari sosok pak Supardi guru yang inspirasi dan mbak Rey, blogger yang juga menginspirasi saya. terima kasih banyak atas kunjungannya mbak, senang sekali atas kunjungan ini. Tetap semangat dan terus berkarya mbak, salam.
Hapus